Download Aplikasi Med Friend Store di App Store & Google Playstore sekarang juga
Deskripsi :
Indikasi pemeriksaan FNAB adalah terdeteksi adanya kelainan atau massa
atau benjolan pada tubuh pemeriksaan palpasi atau perabaan atau melalui
pencitraan seperti USG atau mamografi. Tindakan FNAB atau aspirasi jarum halus
tidak dapat dilakukan jika lokasi tumor di dekat organ vital atau memiliki
potensi bahaya jika dilakukan FNAB. Kontraindikasi FNAB juga berupa adanya
kelainan darah seperti gangguan pembekuan darah yang tidak bisa diantisipasi.
Pemeriksaan aspirasi jarum halus juga tidak dapat dilakukan pada pasien pasien
yang tidak dapat kooperatif selama tindakan.
Tindakan FNAB dimulai dengan dokter akan meneliti formulir permintaan
FNAB dan melakukan prosedur anamnesis atau mewawancarai pasien. Pasien akan
ditanya mengenai sejak kapan benjolan itu muncul, apakah terasa sakit atau
tidak, apakah benjolan tersebut membesar cepat atau lambat, ataukah ada keluhan
lain yang menyertai munculnya benjolan tersebut. Dokter juga kemudian akan
menanyakan pemeriksaan penunjang lain yang sudah dilakukan oleh pasien, seperti
pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan radiologi seperti rontgen dan USG, maupun
pemeriksaan patologi anatomi terdahulu.
Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik meliputi penilaian
keadaan umum pasien, lalu memeriksa benjolan tersebut sesuai dengan yang
dikeluhkan pasien. Pemeriksaan benjolan meliputi lokasi, ukuran, warna,
konsistensi benjolan, serta dasar benjolan, menilai keberadaan benjolan di
lokasi yang lain. Dokter kemudian akan mempersiapkan tindakan meliputi
peralatan aspirasi jarum halus. Tindakan aspirasi jarum halus umumnya tidak
memerlukan obat bius atau anestesi, namun pada kondisi tertentu terkadang
prosedur FNAB memerlukan pendampingan anestesi maupun radiologi seperti
USG guiding.
Prosedur aspirasi jarum halus digunakan dengan menggunakan jarum suntik
dengan tusukan beberapa kali yang bertujuan agar sel dapat terlepas dan masuk
ke dalam jarum kemudian dilakukan aspirasi. Setelah itu, dilakukan pembuatan
sediaan apus dengan menyemprotkan isi jarum ke atas kaca atau glass objek.
Kemudian sediaan tersebut akan di tunggu hingga kering dan diproses serta
dilakukan pengecatan. Tujuannya adalah agar sel-sel tersebut dapat dilihat
menggunakan mikroskop cahaya. Sel-sel yang sudah dilakukan pemprosesan serta
pengecatan kemudian dapat dilihat di mikroskop cahaya dan dilakukan diagnostik
terhadap benjolan atau tumor tersebut. Hasil pemeriksaan kemudian akan
dikirimkan ke dokter yang merujuk pasien untuk dapat dilakukan penanganan
selanjutnya.
Prosedur FNAB atau aspirasi jarum halus umumnya adalah prosedur yang
tidak menyakitkan. Tindakan tersebut seperti disuntik untuk diambil darah, namun
perbedaanya adalah pada FNAB bertujuan untuk diambil sel-sel pada jaringan yang
berupa benjolan atau tumor tersebut. Bekas tindakan FNAB sangat kecil cukup
diplester saja setelahnya. Efek yang dapat ditimbulkan setelah aspirasi jarum
halus seperti bengkak, nyeri, ataupum perdarahan dalam junlah yang minimal.
Keuntungan pemeriksaan aspirasi jarum halus adalah tekniknya yang
sederhana, tidak memerlukan ruang operasi, cepat, ekonomis, berguna untuk
benjolan yang tidak dapat dioperasi atau lesi yang infektif karena mengurangi
kemungkinan biopsi jaringan, serta efek sampingnya yang kecil. Biopsi aspirasi
jarum halus juga memiliki keterbatasan bagi dokter spesialis patologi anatomi
yang tidak dapat melihat arsitektur jaringan. Prosedur FNAB juga sulit untuk memprediksi
adanya keganasan yang sudah menembus ke pembuluh darah atau pembuluh limfe,
serta sulit membedakan keganasan yang in situ ataukah sudah
invasif. Secara umum, pemeriksaan FNAB atau aspirasi jarum halus adalah
pemeriksaan penunjang diagnostik menggunakan aspirasi jarum halus yang mudah,
cepat, simpel, dan akurat.